✦ Onomatope : Penjelasan

Source : www.dicethekamikaze.com

Apa suara anjing bagi orang Indonesia? Guk guk guk, kucing ketika bersuara? miaw miaw / meong meong. Orang bersin? Hassshiimmm!!!. Nah, itu semua disebut Onomatopeia / Onomatope dalam istilah kebahasaannya. Apa itu Onomatope?

Onomatope merupakan ungkapan kata yang diambil dari suara alam/hewan atau benda lainnya, dan membuat kata dari hal tersebut. Seperti paragraf awal tadi, orang bersin Hassshiimmm!!!, atau orang batuk ohok ohok. Nah, ungkapan kata-kata tersebut didasarkan pada suara yang dihasilkan oleh tindakan tersebut.

Setiap suara yang dihasilkan di dunia ini hampir semuanya memiliki onomatope, dan setiap bahasa di belahan dunia manapun menerjemahkannya ke dalam bahasa mereka sendiri. Misalnya, dalam tertawa umumnya di dunia adalah hahaha, tetapi dalam bahasa Spanyol, jjjj. Orang Jepang menyebutnya 笑々(warawara). Ini mungkin tampak aneh bagi penutur seperti kita Indonesia, tapi tentu saja itu tidak aneh bagi mereka yang berlaku sebagai penutur asli.

JENIS ONOMATOPE

Orang Jepang tampaknya menyukai onomatope yang mungkin dibandingkan dengan penutur lainnya di dunia, karena ada lebih dari 1.000 jenis onomatope. Onomatope Bahasa Jepang tidak hanya ditulis, tetapi juga sering dipakai saat berbicara agar pembicaraan saling memahami apa yang sedang dibahas. Ada 5 jenis onomatope dalam bahasa Jepang, antara lain :

擬声語 (Giseigo)

Giseigo adalah onomatope yang berasal dari suara binatang dan manusia. Diambil dari 声 (sei/koe) yang berarti suara. Di Indonesia seperti yang telah disampaikan tadi, batuk ohok ohok, anjing suaranya guk guk, dan sebagainya.

擬音語 (Giongo)

Giongo adalah onomatope yang berasal dari benda dan alam yang tidak bernyawa, sesuai dengan kanjinya 音 (oto/ne/on) yang berarti suara (lebih spesifiknya dari benda mati). Misalkan suara angin Fuuuuuu atau Wuuush. Contoh lainnya, yaitu jantung yang berdetak? dag dig dug.

擬態語 (Gitaigo)

Gitaigo adalah onomatope yang menggambarkan keadaan yang terjadi, dan sebenarnya tidak membuat suara sama sekali. Kanji 態 (tai) memiliki arti sikap, kondisi, figur, penampilan.

擬容語 (Giyougo)

Giyougo adalah onomatope yang berasal dari sebuah pergerakan benda. Kanji yang dipakai adalah kanji 容 (you), di kamus ini agak sama seperti kanji 形 (katachi) yang memiliki arti bentuk, isi dan penampilan.

擬情語 (Gijougo)

Gijougo adalah onomatope yang menggambarkan perasaan. Diambil dari kanji 情 yang berarti perasaan, emosi, gairah, simpati, keadaan, dan fakta.

Dua bentuk onomatope yaitu Giseigo dan giongo sama seperti onomatope yang dimiliki dalam bahasa Indonesia, ataupun bahasa di dunia pada umumnya. Sisanya yang tiga adalah onomatope yang kemungkinan besar hanya ada di Jepang. Karena ketiga tersebut menggambarkan sesuatu yang tidak memiliki suara (yang disebut kata-kata mimetic atau ideofon).

Suara ketika kamu merasakan sesuatu, suara berjalan, bahkan kulit juga memiliki onomatope. Tiga inilah yang sebetulnya yang cukup menyulitkan bagi siapa saja yang belajar bahasa Jepang.Untuk daftar onomatopenya bisa kamu lihatdisini.

CARA PENULISAN

Umumnya onomatope ditulis dengan hiragana ataupun katakana (meskipun bukan aturan resminya). Tapi mengacu pada fungsi keduanya seperti pada materi Hiragana & Katakana sebelumnya, onomatope yang menggunakan hiragana terkesan lembut, sedangkan yang menggunakan katakana terkesan tegas . Maka dari itu, hafal hiragana dan katakana sangat penting dalam mempelajari Bahasa Jepang.

Ada juga beberapa onomatope yang memiliki kanji, meskipun jarang muncul. Seperti :
  1. 燦燦 atau さんさん, memiliki makna cemerlang, sinar matahari yang bersinar.
  2. 昏昏 atau こんこん, memiliki makna lama, tidur nyenyak.
  3. 齷齪 atau あくせく, memiliki makna cemas, merasa tidak punya cukup waktu.
  4. 潺潺 atau せんせん, memiliki makna suara angin yang tenang.
  5. 煌煌 atau こうこう, memiliki makna cerah dan bersinar.

BENTUK ONOMATOPE

Ada beberapa bentuk onomatope dalam bahasa Jepang sesuai dengan kegunaannya, antara lain :

Bentuk Duplikasi / Ganda

Kita ambil contoh kata キラキラ (kirakira) yang berarti berkilau atau berkelip. Kata tersebut diambil dari suku kata キラ (kira). Karena kebanyakan (atau hampir semuanya) kata-kata onomatope berasal dari Jepang. Maka dari itu kebanyakan dari mereka tidak ditulis dalam kanji, melainkan hiragana ataupun katakana.

|||---- CONTOH KALIMAT

彼はいつもにこにこしている
Kare wa itsumo nikoniko-shite iru
Dia selalu tersenyum

Bentuk panjang

Kata-kata yang berakhir dengan vokal panjang mengacu pada rasa keberlanjutan, kelanggengan, atau sesuatu yang sedang terjadi dan itu terjadi untuk waktu yang lama.

|||---- CONTOH KALIMAT

  1. ふわ~, artinya menguap panjang
  2. ぐーぐー, artinya dengkuran yang keras
  3. ざーざー, artinya hujan deras yang terus menerus
  4. ちゅーちゅー, artinya minum sesuatu sedikit demi sedikit
  5. のーのー, artinya menikmati diri sendiri tanpa peduli sekitar

Bentuk っ (ーと)

Bentuk ini digunakan apabila onomatope yang dimaksud secara harfiahnya tiba-tiba, atau mendadak terjadi. Meskipun sudah aturannya bahasa Jepang setiap katanya berakhir vokal atau berakhir ん, tapi dalam prakteknya (khususnya onomatope) seringkali diakhiri tsu kecil っ dan kadang ditambah dengan ~と. Misalkan onomatope がばがば, berubah menjadi がばっと yang berarti secara tiba-tiba terbangun. Contoh lainnya dari onomatope にこにこ berubah disingkat にこ + っ (+ と).

|||---- CONTOH KALIMAT

彼はにこっと笑った
Kare wa nikotte waratta
Dia pun (tiba-tiba) tersenyum

Bentuk ーり

Bentuk onomatope yang diakhiri dengan akhiran り menyiratkan perasaan kelembutan atau kelambatan. Ini adalah kebalikan dari bentuk っ. Bentuk ini menyiratkan onomatope yang terjadi adalah sesuatu yang lama terjadinya, atau disengaja, atau tidak tiba-tiba.

|||---- CONTOH KALIMAT

彼はにっこり笑った
Kare wa nikkori waratta
Dia pun (secara perlahan) tersenyum

Bentuk ーん

Bentuk onomatope yang diubah ke bentukん diucapkan dengan suara sengau, menghasilkan perasaan "resonansi berkepanjangan" atau ritme. Jika ada yang bergema atau berdering, biasanya akan berakhiran ん. Onomatope yang diakhiri んketika menggambarkan keadaan keberadaan, bukan suara, biasanya sesuatu yang berkelanjutan.

|||---- CONTOH KALIMAT

  1. ごほん, batuk yang kuat
  2. こんこん, artinya sesuatu memukul sesuatu yang lain lagi dan lagi
  3. しん, memiliki arti dingin sangat menembus tubuh.
  4. じゃぶん, memiliki arti sesuatu yang menggelegak/menggelora yang kuat.
  5. ぼーん, memiliki arti ledakan yang meledak-ledak.

CONTOH TATABAHASA

Kata-kata onomatope seperti bumbu. Mereka menambahkan penekanan dan warna pada suatu kalimat, sehingga pesan yang tersampaikan dalam kalimat tersebut mengerti bagi yang mendengarkannya. Intinya, asal kita tahu cara menggunakannya. Mari kita lihat contohnya.

Onomatope + と (Menjadi Kata Keterangan)

|||---- CONTOH KALIMAT

朝の太陽が、おっとりと雪原を照らしていた。
Asa no taiyou ga ottori to setsugen o terashite ita.
Matahari pagi bersinar dengan lembut di ladang bersalju.
雷がごろごろと鳴り始めた。
Kaminari ga gorogoroto nari hajimeta.
Guntur pun mulai bergemuruh
並み波が岩肌に、ざざっと打ち寄せた。
Nami ga iwahada ni zazatto uchiyoseta
Ombak menabrak batu.

Onomatope kutipan + と

|||---- CONTOH KALIMAT

みんなにアハハと笑われた。
Minna ni ahaha to warawareta.
Semuanya tertawa "Ahaha"
ゴキブリを見て、思わず「ギャー!」と叫んだ。
Gokiburi o mite, omowazu "gyaa!" To sakenda.
Saya melihat seekor kecoa dan secara refleks berteriak, "Gyaa!"

Onomatope + に (Menjadi Kata Keterangan)

|||---- CONTOH KALIMAT

この道、がたがたになってるね。
Kono michi, gatagata ni natteru ne.
Jalan ini semakin bergelombang, bukan?
お気に入りのシャツがぼろぼろになってしまった。
Okiniiri no shatsu ga boroboro ni natte shimatta.
Baju favoritku mulai luntur.
オロナミンを飲んだからぎんぎんに目が冴えてるよ。
Oronamin o nondakara gingin ni me ga saeteru yo.
Aku terjaga (tidak bisa tidur) karena saya minum Oronamin.

Onomatope + する (Menjadi Kata Kerja)

|||---- CONTOH KALIMAT

汗で下着がじめじめしていて気持ちが悪い。
Ase de shitagi ga jimejime shite ite kimochi ga warui.
Celana dalamku basah kuyup dan rasanya kotor.
知らないうちに、うとうとしていた。
Shiranai uchi ni, utouto-shiteita.
Sebelum aku menyadarinya, aku pun tertidur.
私の母は、いつもせかせかしていた。
Watashi no haha wa, itsu mo sekaseka-shiteita.
Ibuku selalu gelisah.

Onomatope + やる (Menjadi Kata Kerja)

|||---- CONTOH KALIMAT

がんがんやっちまおうぜ。
Gangan tacchimaou ze!
Ayo bergerak!
あそこでがやがややってるのが、俺のつれだよ。
Asoko de gayagaya yatteru no ga, ore no tsureda yo.
Orang-orang yang berkerumun di sana adalah teman-temanku.

Onomatope + の (Menjadi Kata Benda)

|||---- CONTOH KALIMAT

彼女はばりばりのキャリアウーマンだからね。
Kanojo wa baribari no kyariauuman dakara ne.
Dia wanita karier yang pekerja keras.
自分のぶよぶよのお腹を見ると悲しくなる。
Jibun no buyobuyo no onaka o miru to kanashiku naru.
Aku sedih melihat perutku yang lembek.
その勇者は、とてもかっこいいきんぴかの剣を持っていました。
Sono yuusha wa, totemo kakkoii kin pika no ken o motte imashita.
Pahlawan itu memiliki pedang emas yang sangat keren.

だ (Menjadi Kata Kerja Penghubung)

|||---- CONTOH KALIMAT

今日の気分はるんるんだぜー。
Kyou no kibun harunharunda ze.
Hari ini aku merasa bergembira.
このまくら、ぐにゃぐにゃだぜ?
Kono makura, gunyagunyada ze?
Apakah bantal ini empuk?
徹夜続きでくたくただ。
Tetsuya tsudzuki de kutakutada.
Aku sangat lelah begadang semalaman.
赤ちゃんの手はぷくぷくだ。
Akachan no te wa pukupukuda.
Tangan bayinya lucu dan gendut.

Masih banyak yang harus dipelajari dari onomatope, karena perbedaan bahasa dan perbedaan tiruan suaranya kita harus agak sering beradaptasi dengannya.

SUMBER
  • https://www.nihongomaster.com/blog/japanese-onomatopoeia-guide/
  • https://www.tofugu.com/japanese/japanese-onomatopoeia/
  • https://www.nhk.or.jp/lesson/indonesian/soundwords/
  • https://www.japanesepod101.com/japanese-onomatopoeia/