✦ Basic Japan : Nama

Source : discovermagazine.com

Materi ini sebagian sudah dijelaskan di bagian kupas tuntas Jikoushoukai. Hampir semua nama lengkap orang Jepang hanya terdiri dalam dua kata saja, yaitu :
  1. 名前 : Namae, atau Nama
  2. 苗字 : Myouji, atau Nama keluarga

Ada juga yang menuliskannya dengan :
  1. 上の名前 : ue no namae, atau Nama keluarga
  2. 下の名前 : shita no namae, atau Nama pribadi/nama depan
  3. ニックネ一ム : nikkuneemu, atau Nama panggilan

Selain itu, ada juga yang menyebut dengan serapan dari bahasa Inggris :
  1. ファ一スト ネ一ム : faasuto neemu, atau First name / nama depan
  2. フ一ル ネ一ム : fuuru neemu, atau Full name/nama panjang
Nama keluarga dalam kebudayaan Jepang selalu ditulis di depan. Tidak seperti di negeri kita yang menyimpan nama keluarga/marga di belakang nama asli. Contoh :

  1. 浜崎あゆみ
    Hamasaki Ayumi, penyanyi pop asal Jepang
    Hamasaki adalah nama keluarga, sedangkan Ayumi adalah nama depannya.
  2. 本田圭佑
    Honda Keisuke, pemain bola asal Jepang
    Honda adalah nama keluarganya, sedangkan Keisuke adalah nama depannya.

Dalam kehidupan sosial masyarakat Jepang, kita akan memanggil seseorang dengan nama keluarganya (diikuti dengan akhiran ーさん -san atau ー様 -sama, bisa kamu lihat materinya di link berikut ini) bila kita belum terlalu dekat atau akrab dengan orang tersebut. Begitu juga dalam situasi formal.

|||---- CONTOH KALIMAT

お名前は何ですか。
Onamae wa nandesuka?
Siapa namamu?
ペンで名前を書いて下さい。
Pen de namae o kaite kudasai.
Tulislah namamu dengan pen.
名前を大文字で書いて下さい。
Namae o daimonji de kaite kudasai.
Tulislah namamu dengan huruf kapital.
私の名前は山田です。
Watashi no namae wa Yamada desu.
Nama saya adalah Yamada.
彼女の名前はみんなに知られています。
Kanojo no namae wa minna ni shirareteimasu.
Namanya dikenal semua orang.
名前をすっかり忘れてしまいました。
Namae o sukkari wasureteshimaimashita.
Aku hampir lupa namamu.
あそこに立っている男の子の名前をしっていますか
Asoko ni tatteiru otoko no ko no namae o shitteimasuka?
Apakah kamu tahu nama laki-laki yang berdiri disana?
でも名前くらいは知っている。
Demo namae kurai wa shitteiru.
Tapi namanya (terdengar) agak akrab bagi saya.
あなたの名前についていくつか質問してもいいですか。
Anata no namae ni tsuite ikutsu ka shitsumon shite mo ii desuka?
Bolehkah aku bertanya beberapa pertanyaan tentang namamu?
彼の名前を覚えていますか。
Kare no namae o oboeteimasuka?
Apakah kamu ingat namanya?

FYI

Sedikit pengetahuan bagi kalian yang berkaitan dengan nama. Bagi perempuan Jepang, nama keluarga akan berubah mengikuti nama suami apabila sudah menikah. Banyak negara yang menggunakan budaya ini, termasuk Indonesia (meskipun saya tidak tahu asal usulnya dari Indonesia apakah budaya ini datang saat penjajahan Jepang ke Indonesia pada saat itu atau memang sudah dari dulu).

Dikutip dari beberapa sumber, ketika dua orang menikah, mereka (orang Jepang) harus memilih nama belakang yang sama (baik pria atau wanita). Beberapa orang memandang ini semacam kemunduran dimana hak-hak wanita terkekang ketika setelah menikah harus mengganti nama marga/keluarganya dengan nama marga/keluarga suaminya.

Masih di sumber tersebut menyatakan, beberapa daerah di Jepang melakukan aksi protes, salah satunya Kaori Oguni, dia mengatakan "Dengan kehilangan nama keluargamu, secara gamblang kamu merasa tidak dihormati, seolah-olah bagian dari dirimu ada yang lenyap". Aksi protes tersebut berasal dari putusan Mahkamah Agung Jepang yang mana hukum abad ke-19 memaksa pasangan yang menikah untuk menggunakan nama keluarga yang sama (hampir selalu dari suami) tidak melanggar konstitusi.

Source : theguardian.com

Namun juga di sisi lain masyarakat Jepang berpendapat bahwa pasangan yang memiliki nama keluarga yang berbeda akan merusak unit keluarga tradisional. Undang-undang yang mengatur tentang hal tersebut melihat secara pandangan tradisional bahwa pernikahan di Jepang adalah persatuan antara keluarga, bukan individu. Selama era Meiji (1868-1912), ketika undang-undang itu diperkenalkan, adalah hal biasa bagi seorang wanita untuk meninggalkan keluarganya untuk menjadi bagian dari keluarga suaminya.

"Nama adalah cara terbaik untuk mengikat keluarga," Masaomi Takanori, seorang sarjana konstitusi, mengatakan kepada televisi publik NHK menjelang putusan. "Membiarkan nama keluarga yang berbeda malah berisiko merusak stabilitas sosial, ketertiban umum dan dasar kesejahteraan sosial". Dalam prakteknya, banyak wanita terus menggunakan nama mereka di tempat kerja dan nama keluarga mereka yang sah dan menikah dalam dokumen resmi. Contohnya Menteri Urusan Internal, Sanae Takaichi.

Sebuah jajak pendapat oleh surat kabar Asahi Shimbun liberal menemukan bahwa 52% responden percaya pasangan harus memiliki hak untuk memilih, sementara 34% menentang langkah itu. Jika diberi pilihan, lebih dari 70% mengatakan mereka akan mengadopsi satu nama keluarga.

Jepang dianggap sebagai salah satu dari hanya beberapa negara industri di dunia yang mengilegalkan pasangan yang sudah menikah untuk memiliki nama keluarga yang berbeda.

SUMBER
  • https://jlptbootcamp.com/2016/01/the-name-change-game-in-japan/
  • https://www.theguardian.com/world/2015/dec/16/japanese-court-rules-married-women-cannot-keep-their-surnames