Source : rebe-career.co.jp
お辞儀 (ojigi) atau membungkukan badan merupakan Budaya Jepang yang sangat menekankan pada rasa hormat kepada orang lain. Ada banyak alasan mengapa orang Jepang sering membungkuk, tetapi kebanyakan digunakan untuk mengkomunikasikan rasa hormat.
Interaksi di Jepang lebih dari sekadar komunikasi verbal, dan orang-orang akan segera melihat ekspresi orang lain dalam bentuk bahasa tubuh juga. Betul kan?
Konsep お辞儀 ini pada dasarnya menunjukkan bahwa apapun status sosial kita, kita wajib membungkukan diri dan menempatkan diri pada posisi yang rendah. Bahasa tubuh yang sederhana seperti ini bagi orang Jepang lebih kuat daripada sebuah kata-kata. Memberi salam dapat meningkatkan moral di dimanapun termasuk di tempat kerja dan juga diyakini bisa mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
TIPE OJIGI
Ada dua tipe ojigi yang dikenal, yaitu :
座礼 (Zarei)
Merupakan ojigi dalam posisi duduk. Biasanya dilakukan ketika hendak melakukan upacara teh.
立礼 (Ryurei)
Merupakan ojigi dalam posisi berdiri. Tipe ini lebih umum dan sering digunakan dalam beragam kegiatan atau kesempatan di kehidupan sehari-hari.
PEMAKAIAN OJIGI
Setidaknya ada beberapa hal yang melakukan berbungkuk/ojigi, misalnya antara lain :
- Permintaan Maaf & Terima kasih (1), ojigi merupakan hal yang wajib dilakukan terutama bagi kebudayaan Asia Timur seperti Jepang dan Korea.
- Permintaan Maaf & Terima kasih (2), ojigi ini umumnya membungkukan badan sekitar 45-50 derajat dengan kepala diturunkan dan bertahan setidaknya untuk hitungan tiga tetapi kadang-kadang lebih lama. Biasanya untuk permintaan maaf karena sudah melakukan pelanggaran. Jika untuk melakukan "terima kasih", maka orang yang melakukan ojigi telah tulus berterima kasih.
- Salam, biasanya digunakan baik hendak rapat atau selesai rapat. Ojigi ini biasanya disertai kalimat salam pada kegiatan formal.
- Ketika berbicara dengan atasan/pemimpin, umumnya hanya sekedar menganggukan kepala sedikit atau bahkan tidak membungkuk sama sekali pada kasus kita sering bertemu dengannya.
- Berjabat tangan, meskipun jabat tangan agak kurang familiar bagi masyarakat Asia Timur terutama Jepang, kadang mereka berjabat tangan sambil membungkukan badan apabila bertemu dengan orang non-Asia Timur. Kita bisa melihat misalkan pejabat pemerintahan Jepang apabila menghadiri pertemuan di luar negeri mereka kadang melakukan hal diatas.
- Dalam seni beladiri, misal dalam seni beladiri Judo. Ojigi digunakan saat memulai dan mengakhiri latihan, sparring, saat berkompetisi, saat memasuki dan meninggalkan dojo (tempat latihan).
- Upacara teh, merupakan bagian penting dari upacara minum teh di Jepang. Ada tiga jenis utama ojigi yang dilakukan dalam upacara minum teh yang mana semua dilakukan dari posisi berlutut. :
- Shin (真), merupakan ojigi paling "terdalam" dan formal. Diperuntukan untuk menghormati guru atau atasan. Tuan rumah dan tamu juga melakukan ini ketika dimulai dan diakhirinya upacara.
- Gyou (行), merupakan ojigi dalam kondisi semi-formal. Dalam upacara teh, para tamu membungkuk dengan gaya Gyou satu sama lain setelah berbagi manisan.
- Sou (草), sama seperti gyou namun ini dalam kondisi informal.
CARA OJIGI
Di Jepang, belajar お辞儀 adalah salah satu cara terbaik untuk menunjukkan bahwa kamu menghargai budaya mereka. Yang harus kita lakukan adalah :
- Bungkukan tubuh hanya bagian atas saja, sedangkan tubuh bagian bawah harus tetap tegak lurus dengan tanah dan seolah-olah berdiri tegak.
- Pandangan harus difokuskan ke bawah ketika membungkuk.
- Bagi laki-laki, ketika お辞儀 diikuti dengan tangan dan lengan, dan disimpan di paha agak samping.
- Bagi perempuan, ketika お辞儀 posisi tangan dan lengan harus berada di depan, dan saling memegang.
TINGKATAN OJIGI
Source : tenpopark.com
Ada setidaknya 4 jenis お辞儀 yang dimaksudkan untuk menunjukkan rasa hormat dalam berbagai bentuk.
- お辞儀 5 derajat : biasanya digunakan dalam pertemuan informal seperti di antara teman dan keluarga.
- 会釈 (Eshaku) : Cara membungkuk 15 derajat yang digunakan kepada kenalan baru, dan merupakan cara sopan untuk mengucapkan terima kasih atau dengan santai menyapa seseorang. Ada beberapa kata yang bisa dipakai ketika melakukan Eshaku :
- 失礼します (Shitsureishimasu / Permisi)
- 少々おまちください (Shoushou omachi kudasai / Tolong tunggu sebentar)
- かしこまりました (Tentu saja / Baiklah)
- 敬礼 (Keirei) : Cara membungkuk 30 derajat. Busur ini biasanya digunakan dalam situasi bisnis seperti menyapa calon mitra bisnis atau pelanggan, atau untuk menunjukkan rasa hormat kepada seseorang yang berstatus lebih tinggi. Ada kalimat yang bisa dipakai ketika melakukan Keirei, antara lain :
- いらっしゃいませ! (Selamat datang!)
- ありがとうございます (Terima kasih banyak!)
- 最敬礼 (Saikeirei) : Cara membungkuk paling formal dari ketiga busur dibanding yang diatas. dan digunakan dengan nada yang lebih serius. お辞儀 ini dapat digunakan untuk menunjukkan rasa hormat kepada seseorang dengan status sangat tinggi seperti kaisar, atau untuk menunjukkan rasa permintaan maaf atau rasa bersalah yang kuat. Misal :
- 申し訳ございません (Moushiwake gozaimasen / Saya benar-benar meminta maaf)
Berikut 2 contoh video Ojigi dari YouTube yang berhasil terekam :
Kita lihat video dua laki-laki (video 2). Yang berbaju merah semakin membungkuk ketika temannya yang berbaju biru membungkuk sekitar 15 derajat. Orang berbaju merah itu sepertinya bergumam "Oh tidak, dia membungkuk lagi, jadi aku harus lebih membungkuk juga!".
Disini kita ambil kesimpulan bahwa budaya Ojigi ini sudah sangat melekat bahkan kebiasaan. Dan kesopanan adalah sebuah seni dalam kehidupan Jepang.
SUMBER